Pengaruh Media Sosial Dan Komunitas Remaja Terhadap Pola Komunikasi Keluarga Di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi
Kata Kunci:
Media Sosial, Komunitas Remaja, Pola Komunikasi KeluargaAbstrak
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka baik yang secara langsung diambil dari hasil penelitian maupun data yang diolah dengan menggunakan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media sosial adalah platform daring yang memungkinkan pengguna untuk membuat, berbagi, dan bertukar informasi, ide, minat, dan bentuk ekspresi lainnya dalam komunitas virtual. Platform ini mencakup berbagai jenis layanan seperti jejaring sosial (misalnya, Facebook, Twitter), berbagi gambar dan video (seperti Instagram, YouTube), dan komunikasi langsung (seperti WhatsApp, Telegram). Komunitas remaja adalah kelompok atau perkumpulan yang terdiri dari individu-individu yang berada dalam rentang usia remaja, biasanya antara 12 hingga 18 tahun. Komunitas ini dapat dibentuk berdasarkan berbagai kesamaan, seperti minat, hobi, aktivitas, latar belakang budaya, atau lokasi geografis. Pola komunikasi keluarga adalah cara atau metode yang digunakan anggota keluarga untuk berinteraksi dan bertukar informasi satu sama lain. Pola ini mencakup berbagai aspek, seperti bagaimana keluarga berbicara, mendengarkan, menyampaikan pesan, serta bagaimana mereka mengekspresikan perasaan, pendapat, dan nilai-nilai. Variabel media sosial (X1) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Pola Komunikasi Keluarga di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi Variabel Media Sosial (X1) yaitu 0.778 > 0.05 dan nilai thitung sebesar -0.283. Nilai thitung lebih kecil dari ttabel (1.6610), sehingga H1 ditolak dan H0 diterima. Dengan demikian, hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh media sosial terhadap pola komunikasi keluarga di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi secara parsial ditolak. Variabel komunitas (X2) berpengaruh dan signifikan terhadap Pola Komunikasi Keluarga di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi Variabel Komunitas (X2) yaitu 0.001 < 0.05 dan nilai thitung sebesar 3.584. Nilai thitung lebih besar dari ttabel (1.6610), sehingga H2 diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian, hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh komunitas terhadap pola komunikasi keluarga di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi secara parsial diterima. Hasil uji F simultan, nilai F-hitung sebesar 7.153 lebih besar daripada nilai F-tabel sebesar 3.09. Selain itu, tingkat signifikansi 0.001 lebih kecil dari 0.05. Oleh karena itu, H0 ditolak dan H3 diterima. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel media sosial (X1) dan variabel komunitas remaja (X2) terhadap pola komunikasi keluarga (Variabel Y) di Kelurahan Tambangan Kota Tebing Tinggi.
Referensi
Akbar, R. M. (2023). The Value Of Fanily Life in the Film A Million Darling For Him (Jhon Fiske Semiotic Analysis). Journal of Social Science and Humanities, 2(1), 1–14.
Baraney, O. :, Londa, N., & Senduk, J. (2018). Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi Dalam Meningkatkan Kesuksesan Sparkle Organizer. Journal, III(1), 1–8.
BPS Kota Tebing Tinggi. (2024). Kecamatan Padang Hilir Dalam Angka 2023. In BPS Kota Tebing Tinggi. BPS Kota Tebing Tinggi.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Di Indonesia. Publiciana, 9(1), 1–32.
Chotim, E. R., & Latifah, S. U. (2018). Komunitas Anak Punk Dan Anomali Sosial (Studi Kasus Di Kecamatan Ujung Berung Kota Bandung). Jurnal JISPO, 8(1), 69–93.
Dailami, Moh. Thandzir, Tito Pratama, & Haufi Sukmamedian. (2023). Pengaruh Komunitas - Komunitas Terhadap Minat Beli Konsumen Di Restoran Sederhana Batu Aji Kota Batam. Jurnal Manajemen Kuliner, 2(2), 107–115.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, I., & Sauri, Sofyan Ganeswara, G. M. (2019). Internalisasi nilai moral melalui keteladanan guru pada proses pembelajaran di ruang kelas. Jurnal Kajian Pendidikan Umum, 18(1), 1–7.
Hamidah, S., & Rizal, M. S. (2022). Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Perkembangan Remaja di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik Jawa Timur. Journal of Community Engagement in Health, 5(2), 237–248.
Haryanto. (2016). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Komunitas Pustakawan Homogen Dalam Rangka Pemanfaatan Bersama Koleksi Antar Perguruan Tinggi. Edulib, 5(5), 83–89.
Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21.
Hidayat, D. (2021). Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kustiawan, W., Nurlita, A., Siregar, A., Aini Siregar, S., Ardianti, I., Rahma Hasibuan, M., & Agustina, S. (2022). Media Sosial Dan Jejaring Sosial. Maktabun: Jurnal Perpustakaan Dan Informasi, 2(1), 1–5.
Pohan, D. D., & Fitria, U. S. (2021). Jenis-jenis Komunikasi. Cybernetics: Journal Educational Research and Social Studies, 2(3), 45–79.
Sugiono. (2018). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tamam, A. B. (2018). Keluarga dalam Perspektif al-Qur’an: Sebuah Kajian Tematik Tentang Konsep Keluarga. Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 2(1), 7.
Widiyanto, M. A. (2019). Statistika Terapan. Jakarta: Gramedia.
Yanti, S. (2019). Peran Komunikasi Efektif dan Efesien dalam Pembelajaran. Ilmiah Wahana Pendidikan, 5(1), 51–59.
Yuzakky Saputri, I. H., Sukarelawati, S., & Kusumadinata, A. A. (2022). Komunikasi Interpersonal Diadik Antara Anak Dan Orang Tua Tiri Dalam Keluarga. Jurnal Komunikatio, 8(1), 55–66.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Alpi Sahri Rambe, Muhammad Idris, Maryadi (Penulis)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.