Pengajaran Pendidikan Keislaman Syaikh Abdul Qahhar Ngruweng Kepada Para Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Kata Kunci:
Islamic Education, Shaykh Abdul QahharAbstrak
Penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan tentang pengajaran Syaikh Abdul Qahhar Ngruweng kepada para raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Teknik analisa datanya melalui analisis isi dengan memilah-milah data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tulisan ini menemukan beberapa kesimpulan bahwa Syaikh Abdul Qahhar melakukan pengajaran pendidikan keislaman berikut. Pertama, cara mengajarkan syariat Islam dengan pengertian fikih diajarkan berdasar madzab Syafiiyah, yakni beliau menulis ulang "Kitab Sittin Mas'alah" karya Syaikh Abul Abbas Ahmad Az-Zahid Kedua, cara pengajaran tarekat dilakukan melalui perealisasian empat tarekat berikut, antara lain: Tarekat Naqsyabandiyah, Tarekat Akmaliyah, Tarekat Hurufiyah, dan Tarekat Syattariyah. Ketiga, cara pengajaran tarekat dilakukan dengan penempuhan empat tarekat d atas, juga dengan menjelaslan tujuh asal-usul yang berasal dari ayah dan ibu, yaitu: wulu, kulit, daging, getih, otot, balung, dan sungsum dan dari Tuhan ada lima, yaitu pangrasa, pangucap, pangganda, pangrungu, dan paningal walau pada dasarnya semua berasal dari Tuhan. Keempat, cara pengajaran pendidikan agama Islam kepada para raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan murid yang lainnya dilakukan melalui dua cara, yaitu pengajaran makrifat secara umum (ammah) dan pengajaran makrifat secara khusus (khash)
Unduhan
Referensi
Al-Jailani, Syaikh Abdul Qadir. (2009). Futuhul Ghaib Menyingkap Rahasia-Rahasia Ilahi. Terj. Imron Rosidi. Yogyakarta: Citra Risalah.
A.M. Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Armando, Nina M. (2005). Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Az-Zahid, Syaikh Ahmad. (t.t). Syarh Sittin Mas’alah. Kediri: Penerbit Hidayatut Tullab.
Bungin, Burhan, (2001). Metodologi Penelitian Sosial Format-format Kuantitatif dan Kualitatif, Surabaya: Airlangga University Press.
Jumantoro, Totok dan Samsul Munir Amin. (2005). Kamus Ilmu Tasawuf. Jakarta: Penerbit Amzah.
Shofwan, Arif Muzayin. (2024). Kiprah Pendidikan Islam Syaikh Abdul Qahhar Ngruweng dan Jejaring Keilmuan. Makalah, Blitar: Universitas Nahdlatul Ulama Blitar, 3 Februari 2024.
---------- (2017). Metode Belajar Menurut Imam Zarnuji: Telaah Kitab Ta’lim Al-Muta’allim. Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, Vol. 2, No. 4, November 2017.
---------- (2019). Kitab Hidayatus Salikin Fi Bayani Ba’di Salasili Wa Kaifiyati At-Thoriqoh As-Syathoriyah. Blitar: Majelis Dzikir Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani.
Juanda. (2020). Fiqih Muamalah. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Kriyantono, Rachmat, (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Munawwir, Ahmad Warson. (2002). Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif.
Nazir, Moh., (2003). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nata, Abuddin. (1996). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Padmasusastra (ed.). (1898). Wira Isjwara: Anggitan Dalem Sampeyan Dalem Suwarga Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakubuwana IX. Surakarta: Albert Rusche & Co.
Paku Buwana IX. (2020). Serat Wira Iswara. Disalin tahun 1896 oleh R. Wasitarukmi. Jakarta: Perpusnas Press.
Paramita, Nadia. (2017). Serat Wira Iswara: Tinjauan Struktural. Skripsi. Semarang: Program Studi Bahasa dan Sastra Jawa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Pradata, Raden Ngabehi Tjandra. (2021). Serat Tjandrakanta. Terj. Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Sariyono Dipuro. Klaten: Aryo Ing Bayat.
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Said, H.A. Fuad. (1999). Hakikat Tarikat Naqsyabandiah. Jakarta: PT. Al-Husna Zikra.
Toriquddin, H. Moh. (2008). Sekularitas Tasawuf: Membumikan Tasawuf dalam Dunia Modern. Malang: UIN-Malang Press.
Yamani, Ahmad Zaki. (1977). Syariat Islam yang Kekal dan Persoalan Masa Kini. Jakarta: Penerbit Intermasa.
Zed, Mestika, (2014). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indoonesia.
Wawancara
Darmo Suwignyo (2015). Wawancara dari Keturunan Syaikh Abdul Qahhar (Panembahan Pinunjul Apapak Natapraja) Ngruweng, Wiro, Bayat, Klaten.
Gus Muhammad Masroiqi Maulana Ponorogo (2024). Wawancara dari Keturunan Syaikh Abdul Qahhar (Panembahan Pinunjul Apapak Natapraja) Ngruweng, Wiro, Bayat, Klaten.
Gus Minardi Bayat (2024). Wawancara dari Keturunan Syaikh Abdul Qahhar (Panembahan Pinunjul Apapak Natapraja) Ngruweng, Wiro, Bayat, Klaten.
Gus Tino Suharjo Bayat (2024). Wawancara dari Keturunan Syaikh Abdul Qahhar (Panembahan Pinunjul Apapak Natapraja) Ngruweng, Wiro, Bayat, Klaten.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Arif Muzayin Shofwan, Dessy Farantika, Devia Purwaningrum, Agus Adam Malik, Ahmad Fauzi (Penulis)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.